Majalengka,(Sinarmedia).-
Proyek pembangunan pelebaran jalan Cigasong-Jatiwangi mendapat sorotan dari sejumlah kalangan, pasalnya proyek yang menghabiskan dana puluhan milyar tersebut dianggap tidak tepat karena masih ada sejumlah ruas jalan di Kabupaten Majalengka yang kini dalam keadaan rusak dan lebih penting untuk dibangun ketimbang pelebaran jalan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Majalengka dinilai hanya fokus membangun jalan-jalan di pusat kota sementara jalan–jalan desa yang rusak tidak mendapat perhatian serius. Seperti ruas jalan desa Balida–Karanganyar dan Panongan yang sudah hampir 6 tahun lebih kondisinya rusak parah namun sampai saat ini dibiarkan dan tidak diperbaiki oleh pemkab Majalengka.
Padahal kondisi jalan di tiga desa tersebut merupakan akses utama trasportasi bagi warga di 3 desa karena menghubungkan tiga Kecamatan Dawuan, Jatitujuh dan Kecamatan Ligung. Kondisi ruas jalan Balida–Karanganyar–Panongan saat ini rusak berat, hampir seluruh badan jalan dipenuhi lubang-lubang yang cukup besar dengan kedalaman mencapai 20 cm hingga 25 cm dengan lebar lubang cukup panjang hampir 15 hingga 24 meter. Selain itu batu-batu besar terlihat menganga ditengah jalan, kondisi tersebut tentu sangat membahayakan para pengendara bermotor yang melintas.
“Tentu saja apabila melihat dari sisi urgenitas, seharusnya pemkab Majalengka lebih bijaksana yakni mendahulukan kepentingan masyarakat yang membutuhkan ketimbang pembangunan jalan kota yang relatif masih bagus dan belum terlalu penting. Sementara untuk jalan di 3 desa tersebut jelas-jelas kondisinya rusak parah dan masyarakat sangat membutuhkan dan mengidamkan jalan yang bagus,” papar warga Desa Karanganyar Oman Suherman kepada Sinarmedia.
Menurut mantan anggota DPRD Majalengka ini, pihak pemda Majalengka terkesan tidak memperdulikan jalan rusak yang ada di daerah walapun sudah cukup parah, ini namanya tidak adil serta tidak ada pemeratan pembangunan di Kabupaten Majalengka.
“Tentu kami selaku warga yang ada di Kecamatan Dawuan sangat menyesalkan sekali, apakah ini yang dinamakan pilih kasih terhadap pembangunan, padahal kami sudah lama sekali ingin adanya jalan ini sudah mulus dan di hotmix,” katanya.
Lebih lanjut kata politisi dari PDIP ini mengungkapkan, ia memahami dengan hadirnya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati dan maraknya pembangunan industri di Kabupaten Majalengka menuntut adanya peningkatan sarana infrastruktur yang memadai, akan tetapi pihak pemerintah daerah jangan lantas begitu saja membiarkan jalan yang di pedesaan sudah rusak parah dibiarkan dan lebih fokus ke pelebaran jalan.
“Ini lucu sekali menurut saya, makanya wajar saja kalau masyarakat yang ada di Kecamatan Dawuan kecewa atas sikap pemerintah yang dipimpin oleh SUKA karena tidak memperhatikan jalan Ruas Balida–Karanganyar–Panongan yang rusak ditelantarkan,” katanya. (S.05)
219 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini